Wednesday, November 24, 2010

Irono Pahlawan Devisa

Derita Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri seolah tak ada hentinya. Belum selesai penderitaan yang dialami  Sumiati binti Salan Mustafa (23 tahun), TKI asal Dompu, Bima, NTB, yang mengalami kekerasan, kini muncul kasus yang menghebohkan dari Cianjur Jawa Barat. Seorang jasad TKI ditemukan di tempat sampah di Abha Arab Saudi. Dari jasad korban yang bernama Kikim Komariah (36 tahun) itu dikabarkan akibat kekerasan benda tumpul.

Saturday, November 20, 2010

Mangubah Mindset Demo

Demonstrasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan mahasiswa terutama bagi mereka yang bergelut di organisasi-organisasi pergerakan dalam menyalurkan aspirasi yang meraka inginkan. Mahasiswa yang menamakan dirinya aktivis, melihat fenomena sosial selalu dirundung kegelisahan. Dan jalan untuk menyampaikan “hasrat” tersebut selalu timbul demonstrasi.

Thursday, November 18, 2010

Belajar ke Negeri Sakura

Bencana di indonesia seolah tak pernah ada hentinya. Belum selesai penanganan bencana di Wasior, muncul gempa bumi dan tsunami di kepulauan Mentawai sampai letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Puluhan bahkan ratusan ribu korban nyawa melayang, kerugian materi sudah tak dapat diperhitungkan. Entah sampai kapan bencana ini akan berakhir? Tak ada yang mampu memprediksi.

KE'ARIFAN DALAM MEMAKNAI MUSIBAH

      “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ismail menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". 103.  Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). 104.  Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim 105.  Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 106.  Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.107.  Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (ash-Shaaffaat: 102-107)
      Dengan latar itu, di dalam Islam kemudian disyariatkan penyembelihan hewan kurban. Bagaimana kita mesti memaknai peristiwa simbolis keberagamaan ini? Apa relevansinya dengan musibah yang baru menimpa Yogyakarta dan bangsa kita pada umumnya?

Tuesday, November 16, 2010

Sahabat

sepanjang malam
kursi terduduk kaku di samping meja
dan buku beku di atasnya
tiap lembaran yang terbuka
menjelma kilauan cahaya
di tubuh purbaku

Wednesday, November 10, 2010

Remot Ajaib

Si Jajang memang beuki sare. lamun geus sare bangkel kacida, hese dihudangkeun. gancang carita, Hp si jajang pek disada. Si Asep nu keur sare ge digigirnya kaganggu ku eta Hp. 

Friday, November 5, 2010

Detik-detik menjelang sakaratulmaut

Rabu Sore (3/11/2010) kemarin pintu kost ku diketuk. setelah dibuka ternya anak bapa kost ku terengah-engah minta tolong. Ia meminta aku untuk melihat bapaknya yang saki.

Aku pun langsung mengiyakan dan menuju orang yang sakit itu. Samapi di kamar yang tak jauh dari kamarku itu, ku lihat Mbah Markiyo sedang di kerubuti anak-anak dan tetangganya. yang lebih mendebarkan lagi, anak-anaknya pada nangis. Aku semakin heran.

"Mas Ujang, tolong liatin bapaqu ya!" Pinta Pinta Widodo yang tadi menjemputku di kost.

Setelah ku dekati Mbah Markiyo, alangkah terkejutnya melihat bapa kost ku itu napasnya sudah tersendat-sendat, mukanya pucat, penuh keringat seolah-olah ada sesuatu yang terjadi.

Mitologi Petruk ditengah bencana

Membaca Harian Jogja edisi 23 Oktober 2010, halaman pertama, ada mitologi Mbah Petruk muncul kembali di tengah warga terkait meletusnya Gunung Merapi. Niti Sukir (57) warga Dukuh Takeran, Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah itu bermimpi didatangi Awan Panas Gn Merapi yang menyerupai Mbah Petruk.

Dalam mimpinya, Niti diperintahkan untuk menghadap kepala dusun Takeran agar masyarakatnya menggelar Kenduri supaya selamat dari letusan Merapi. Tak pelak, Kadus Takeran, Soma Sarpa`i (57) pun mengiyakan dan menghimbau warganya untuk mengadakan pesta adat (kenduri), kemudian diikuti Yasinan, Tahlilan dan Do`a bersama di dusun yang jaraknya kurang lebih 4 km dari gunung Merapi itu.

Merapi (tidak) ada yang mengendalikan

Siang tadi (5/11/2010/ pas aku lagi beli koran di pertigaan Bimokurdo, Sapen, Gondokusuman, tiba-tiba penjual koran ngomel-ngomel sendiri. aku kaget, dikira aku melakukan kesalahan di kios lopernya.
"Ada apa mas," tanyaku padanya.
"Iki lho, Merapi kok ga berenti-berenti ngamuknya. Saya kasihan sama orang-orang yang di lereng Merapi," jawabnya.
Sungguh mulia hati orang ini, ia punya rasa empati yang besar akan bencana letusan merapi. Tak lama ku bergumam dalam hati, ia kembali berceloteh.
"Merapi Marah karena sudah tidak ada lagi pejaganya," katanya sambil merapikan koran-koran di raknya.
"Lho emang siapa penjaganya," tanyaku penasaran.
"Yo kui...Mbah Mardjan," jawabnya penuh keyakinan.
Ia bercerita, tahun 2006 lalu letusan merapi tidak parah seperti ini, sebab, Mbah Maridjan dengan keteguhan hatinya menjalankan tugas mampu mengendalikan Merapi. korban jiwa pun sedikit.
"Dulu Merapi Masih bisa dikendalikan," imbuhnya.

Thursday, November 4, 2010

Merapi “Kentut Lagi”, Hujan Abu Lebih Deras

Foto diambil sekitar pukul 01.30 di kawasan Gondokusuman Jogja (setingan tanggal kamera salah)
Lagi, Gunung Merapi meletus, Jum`at (5/11/2010) dini hari. Letusan gunung yang teraktif di dunia ini dikabarkan lebih besar dari sebelumnya. Awan panas yang keluar mencapai kurang lebih 8 km. Hujan abu pun dapat di rasakan hingga Bantul, sekitar pukul 00.45 WIB. akibatnya beberapa pengungsi mengalami hangguan saluran pernapasan.

Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gunung Merapi  yang dihubungi rekan saya menambah titik aman dari ancaman awan panas hingga radius 20 km dari sebelumnya 15 Km .

Posko-posko penampungan di kawasan Hargobinangun, Pakem pun terpaksa harus pindah agar terhindar dari amukan Merapi. Rencananya, Posko akan dipusatkan di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman.

Wednesday, November 3, 2010

Kebobrokan Pemilu 2009

Hajat besar pemilu legislatif usai dilaksanakan 9 April kemarin. Partisipasi masyarakat menjadi tonggak utama dalam menentukan pemilu yang berkualitas serta demokratis. Semakin besar antusiasme masyarakat dan keikutsertaannya dalam pemilu, semakin besar pula harapan kesuksesan pemilu. 
Sebagai bukti konkrit peran serta masyarakat dalam pemilu adalah tersalurkannya suara yang menjadi hak pada hari pencontrengan. Masyarakat umumnya greget, ingin berpartisipasi untuk mensukseskan daur ulang kepemimpinan di DPR, DPD maupun DPRD. Indikasinya jelas, Tempat Pemugutan Suara (TPS) di berbagai daerah disesaki oleh masyarakat yang hendak mencontreng. Bahkan untuk menarik simpati pemilih, sebagian TPS yang ada dibuat semenarik mungkin. Seperti, perangkat TPS dirias dengan busana adat daerah, ada juga TPS yang dirias ala Sporty bagi yang suka berolah raga, dan pernak pernik lainnya yang tujuannya hanya untuk mengajak masyarakat untuk mencontreng.

Teroris, Indonesia dan Amerika


Teror, teror dan teror terus mengguncang Indonesia. Seolah tak pernah ada habisnya. Segitu bencinya kah para teroris terhadap bangsa ini sampai-sampai nyawa manusia pun menjadi tidak ada lagi harganya. Siapakah sebenarnya yang menjadi sasaran utama dari para teroris tersebut?.

Jika di perhatikan dari kejadian semua peledakan bom, mulai dari bom Bali satu dan dua, Kedubes Australia, terakhir peledakan di  dua hotel JW. Marriott dan Rizt Carlton kemarin (17/7) Kuningan, Jakarta adalah tempat-tempat keramaian yang di dominasi oleh turis asing dan terutama Amerika. Maka, bisa dibilang jaringan teroris adalah orang-orang yang menaruh dendam kesumat terhadap Amerika dan antek-anteknya.  

Kedewasaan Dalam Berpolitik


LELAH sudah rasanya setiap hari kita menyaksikan "perang" antarcapres yang semakin hari kian memanas mendekati Pilpres 8 Juli mendatang.

Bukan hanya capres dan tim suksesnya yang sibuk mengulik berbagai kesalahan lawan politiknya dan mengumbar citra baik calon yang diusungnya, melainkan di tingkatan konstituen pun dirasakan imbasnya. Sebagai contoh, ketika salah satu capres mengkritik bahwa program Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan pembodohan bagi rakyat, secara psikologis masyarakat merasa tersinggung.

Tokecang ; Lagu Sunda Favorit

Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang sapependil kosong

Monday, November 1, 2010

3 Kapolres di DIY disertijabkan

SLEMAN-Kapolda DIJ memerintahkan kepada semua Kapolres di DIJ dituntut dapat mengendalikan Crime Rate atau tingkat kejahatan yang terjadi di wilayahnya masing-masing, dengan penyelesaian setiap gangguan, pelanggaran dan kejahatan. Hal tersebut untuk memenuhi tolok ukur keberhasilan tugas pokok anggota polisi. Sebagai salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk melakukan perintah tersebut adalah dengan memahami karakteristik wilayah yang dipimpin gar kebijakan dan rencana kerja yang dilakukan dapat sesuai dengan kebutuhan.  
"DIY saat ini telah mengalami perubahan yang signifikan baik dari sisi tantangan maupun hambatan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.Tantangan dan hambatan ini memelikikecenderungan meningkat baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya," tegas Kapolda DIJ, Ondang Sutarsa Budhi saat memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) jabatan Kapolres Sleman, Gunungkidul dan Kulonprogo di Mapolda DIJ.