Friday, November 5, 2010

Merapi (tidak) ada yang mengendalikan

Siang tadi (5/11/2010/ pas aku lagi beli koran di pertigaan Bimokurdo, Sapen, Gondokusuman, tiba-tiba penjual koran ngomel-ngomel sendiri. aku kaget, dikira aku melakukan kesalahan di kios lopernya.
"Ada apa mas," tanyaku padanya.
"Iki lho, Merapi kok ga berenti-berenti ngamuknya. Saya kasihan sama orang-orang yang di lereng Merapi," jawabnya.
Sungguh mulia hati orang ini, ia punya rasa empati yang besar akan bencana letusan merapi. Tak lama ku bergumam dalam hati, ia kembali berceloteh.
"Merapi Marah karena sudah tidak ada lagi pejaganya," katanya sambil merapikan koran-koran di raknya.
"Lho emang siapa penjaganya," tanyaku penasaran.
"Yo kui...Mbah Mardjan," jawabnya penuh keyakinan.
Ia bercerita, tahun 2006 lalu letusan merapi tidak parah seperti ini, sebab, Mbah Maridjan dengan keteguhan hatinya menjalankan tugas mampu mengendalikan Merapi. korban jiwa pun sedikit.
"Dulu Merapi Masih bisa dikendalikan," imbuhnya.

No comments:

Post a Comment

Teriakasih telah berkunjung