Ajaran islam masuk ke asia, Indonesia khususnya, melalui bangsa india dan persia. Kedua negara ini mempunyai filosofis mitologi yang sangat tinggi. Al-Ghozali dan Suhrawardi misalnya. Pengaruh kedua tokoh ini sangat besar dan memberikan warna dominan atas pemahaman ajaran Islam terutama di Indonesia. Negeri yang dikenal –meminjam istilahnya Ach.Baedowi-sebagai Zamrud Katulistiwa sudah puluhan tahun lamanya menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Maka corak keberagamaan yang tumbuh lebih bersifat mistik.
Pemahaman keislaman yang ditransformasikan oleh otoritas agamawan seperti para Wali (wali songo yang dikultuskan) menjadi titik tolak ritual sebagian umat islam Indonesia yang masih dibudayakan hingga sekarang. Pengaruhnya tidak hanya pada tingkatan keyakinan an sich. Akan tetapi merebak dalam dalam aktualisasi keseharian. Sebagai contoh, arabisasi nama-nama yang dulunya bahasa jawa, simbol-simbol pakaian islami dan lain sebagainya sehingga melahirkan akulturasi budaya yang bersifat toleran. Pada tingkatan tertentu merupakan sinkretisme antara ajaran Islam dan kepercayaan tradisi lokal.
Pemahaman keislaman yang ditransformasikan oleh otoritas agamawan seperti para Wali (wali songo yang dikultuskan) menjadi titik tolak ritual sebagian umat islam Indonesia yang masih dibudayakan hingga sekarang. Pengaruhnya tidak hanya pada tingkatan keyakinan an sich. Akan tetapi merebak dalam dalam aktualisasi keseharian. Sebagai contoh, arabisasi nama-nama yang dulunya bahasa jawa, simbol-simbol pakaian islami dan lain sebagainya sehingga melahirkan akulturasi budaya yang bersifat toleran. Pada tingkatan tertentu merupakan sinkretisme antara ajaran Islam dan kepercayaan tradisi lokal.