Thursday, March 8, 2012

Perusahaan Otobus Tak Terkontrol


Rentetan peristiwa kecelakaan kendaraan yang merenggut banyak nyawa telah mencoreng wajah pertransportasian di Negara ini. Di saat Negara lain sedang sibuk mengembangkan alat transportasi massa terhebat dan tercepat, namun kita menjaga kenyamanan penumpang saja masih belum bisa. Boro-boro nyaman, naik kendaraan umum kita seolah mendekati sakaratul maut.

Dalam tahun 2012 saja sudah lebih dari 3 kali kecelakaan yang memakan banyak korban jiwa, sebut saja kecelakaan bus Sumber Kencono, Mira di Ngawi, Magetan dan Madiun beberapa hari lalu. Belum lagi keelakaan bus Karunia Bakti di Cisarua Bogor yang merenggut 14 nyawa.
Dimana letak kesalahan? Sopirnya ugal-ugalan (human eror)? Armadanya tidak laik jalan? Atau infrastruktur jalannya yang rusak? Semuanya mungkin saja. kalau saya amati di beberapa media cetak, penyebab kecelakaan tidak jauh dari human eror dan bus tidak laik jalan. Alasanya seperti ini tampaknya alasan klise namun mungkin itulah fakta dari kerja kepolisian dan pemerintah. Selanjutnya tidak ada kebijakan yang tegas dari pemerintah bagi para pengelola perusahaan otobus (PO).
PO Bus sepertinya dibiarkan jalan sendiri tanpa kontrol pemerintah. Misal, pemeriksaan kelaikan kendaraan yang bisa dilakukan diluar daerah PO ini rawan terjadi kongkalikong. Asal sogokan gedhe kendaraan pasti lolos uji. Belum lagi kita juga tidak mengetahui perekrutan sopir bus. Apakah memenuhi standar atau belum? Karena kendaraan laik jalan dan sopir ini merupakan 2 hal yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan dalam membawa penumpang. (Bersambung dulu ya…..)

1 comment:

Teriakasih telah berkunjung