Blog ini berisi celotehan pribadi. Sebagian artikel sudah di publikasikan di media massa
Saturday, January 28, 2012
Impian Jadi TKI Pupus Sudah
Jumat Maryadi, 42, warga
Sumberagung, Jetis, Bantul duduk lesu di depan gedung Direktorat Reserse
Kriminal Umum Polda DIY, Selasa (24/1) kemarin. Aura kesedihan sangat tampak di
wajah ayah 2 anak ini. Betapa tidak, harapannya untuk bekerja di luar negeri
malah menjadi korban penipuan perusahaan jasa penualur TKI di PT.Asfiz Langgeng
Abadi.
Uang Rp15,5 juta yang telah ia bayarkan pada
Agustus 2011 lalu hilang sia-sia. Padahal untuk mengumpulkan uang sebanyak itu
ia harus banting tulang mencari pinjaman kepada tetangga dan saudara di
desanya. Sebab, gaji bulanannuya sebagai karyawan di salah satu usaha kecil di
Jl.Parangteritis, Sewon, Bantul tidak seberapa. Hanya cukup untuk menghidupi
anak dan istri.
Maka ketika ada salah seorang
dari PT.Asfiz Langgeng Abadi yang menawarkan untuk bekerja di Australia
sebagai tukang kebun dengan gaji 20 dolar Australia
per jam, dia sangat antusias. Awalnya Maryadi sempat ragu namun berkat dukungan
istri untuk merubah keadaan ekonomi keluarga ia meyakinkan untuk berangkat.
Meski sebelumnya, Maryadi juga
pernah gagal berangkat ke Kanada setelah ikut pelatihan tenaga kerja di Jakarta.
“Dulu saya pernah mau jadi TKI dan juga, ikut daftar di Jakarta tapi gagal
berangkat. Sekarang harus gagal lagi mungkin belum nasibnya,” kata maryadi.
Sambil membolak-balik kuwitansi
bukti pembayaran di ElwijayaCenter
dan foto copy Kartu Tanda Penduduk, dia bersama ratusan calon TKI yang tertipu
hanya menginginkan uang yang sudah dibayarkannya kembali.
“Saya minta uang saya
dikembalikan. Tidak utuh juga tidak apa-apa sebab saya juga sudah mendapatkan
pendidikan bahasa asing di Elwijaya. Paling tidak saya bias menutupi sebagian
hutang saya. Kalau uang saya tidak kembali harus dari mana lagi saya mencari
uang sebanyak itu untuk mengganti tetangga saya” harap Maryadi.
Calon TKI yang senasib dengan
Maryadi adalah Wahyu, 42, warga Kartosuro, Jawa Tengah ini juga akan
memperjuangkan uang pembayaran syarat menjadi TKI. Wahyu mengaku sudah membayar
Rp18,5 juta untuk menjadi tukang kebun di Australia,
namun setelah 7 bulan berjalan malah tidak jadi diberangkatkan. “Padahal
janjinya cuma3 bulan tapi sampai
sekarang tidak ada kejelasan,” katanya.
Bodong
PT.Asfis Langgeng Jaya dalan
lembaga pendidikannya Elwijaya Center yang memberikan impian indah untuk hidup
senang dengan gajih berlimpah kepada Jumat Maryadi dan Wahyu serta ratusan
calon TKI lainnya ternyata tidak memiliki ijin operasional dari Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) alias bodong.
Dan sadisnya, para pelaku yang mengajak
Maryadi dan Wahyu di PT.Asfiz malah membawa kabur uang milyaran rupiah hasil
keringat para calon TKI yang sudah menggantungkan mimpinya untuk bekerja di
negeri orang.
Kini PT.Asfiz beralamatkan di
Jalan Ringroad Barat, Tegalrejo RT 02, Tamantirto, Kasihan Bantul sudah
ditutup, dan 2 direksinya juga sudah diamankan oleh Polda DIY, karena
perusahaan Perusahaan Jasa Penyalur TKI ini diduga telah melakukan tindak
pidana penipuan kepada sekitar 150 calon TKI dengan kerugian mencapai Rp3
milyar.
No comments:
Post a Comment
Teriakasih telah berkunjung